Tuesday, April 23, 2013

Pengaruh Lingkungan terhadap Organisasi


Lingkungan dalam konteks organisasi ini bukan hanya merupakan lingkungan fisik, lingkungan organisasi merupakan elemen-elemen diluar organisasi yang mempengaruhi organisasi tetapi sulit dipengaruhi oleh organisasi. Elemen-elemen tersebut dapat dicontohkan seperti masyarakat, pemerintah, kebijakan dan peraturan pemerintah, kompetitor, dan lain-lain. Sebuah organisasi yang efektif pada suatu lingkungan tertentu belum tentu efektif pada lingkungan yang berbeda. Inilah pentingnya kita mempelajari teori organisasi dan lingkungan organisasi.

Emery & Trist membagi lingkungan organisasi menjadi 3, yaitu:

1.   Lingkungan Placid
Yaitu lingkungan organisasi yang sifatnya sederhana (tidak banyak elemennya) dan tidak cepat berubah. Contoh lingkungan Placid yaitu lingkungan pada organisasi kelurahan di desa, dimana lingkungannya tidak terdapat banyak elemennya dan cenderung tidak mudah berubah. Kita dapat lihat dari masyarakat desa yang kebutuhannya cenderung tidak cepat berubah atau tidak banyak tuntutan seperti masyarakat di kota.


2.   Lingkungan Disturbed Reactive
Yaitu lingkungan yang terdapat saingannya (kompetitor) dan yang bereaksi terhadap tindakan organisasi tersebut. Contoh lingkungan disturbed reactive ini adalah lingkungan pada perusahaan rokok, perusahaan provider telekomunikasi dan lainnya, dimana jika satu perusahaan melakukan promosi akan direaksi oleh yang lain. Dapat kita lihat ketika sebuah perusahaan provider telekomunikasi melakukan promosi berupa diskon tarif maka cenderung akan diikuti oleh provider lain dengan promosi-promosi lainnya.

3.   Lingkungan Turbulent
Yaitu lingkungan yang kompleks (terdapat banyak elemenya) dan bersifat sangat dinamis atau cepat berubah. Contoh dari lingkungan turbulent ini adalah lingkungan pada perusahaan Konsultan, dimana lingkungannya terdapat banyak peraturan-peraturan, terdapat kebutuhan konsumennya yang berubah-ubah.


Sedangkan Organisasi dilihat dari struktur lingkungannya dapat dibagi menjadi 2, yaitu
1.   Organisasi Mekanistik
2.   Organisasi Organik

Perbedaan antara keduanya dapat dilihat dari dimensi-dimensi pembentuk struktur organisasi tersebut, seperti table berikut:
DimensiMekanistik Organik

Pembagian Tugas                                                                                        
Pada organisasi mekanistik tugas didefinisikan dengan jelas Pada organisasi organik tugas pada organisasi dibuat global (tidak rinci) dan selalu disesuaikan dengan kebutuhan.
Pembagian WewenangPada organisasi mekanistik pembagian wewenang cenderung sentralistik, dimana wewenang lebih banyak di pusat/ top manajemen, sedangkan bawahan hanya memiliki sedikit wewenang. Pada organisasi organik pembagian wewenang cenderung desentralistik, dimana bawahan diberikan kewenangan yang lebih.
Hubungan kerja  Dalam organisasi mekanistik hubungan kerja yang mendominasi adalah hubungan vertikal antara atasan dan bawahan (Vertical relationship) Dalam organisasi organic hubungan kerja lebih didominasi oleh hubungan lateral (Lateral Relationship)
FormalisasiPada organisasi mekanistik formalisasi (tingkat formalitas yang ada dalam hubungan kerja) tinggi Pada organisasi organik formalisasinya rendah
Ukuran KinerjaPada organisasi mekanistik ukuran kinerja yang dominan adalah Loyalitas dan Kepatuhan. Pada organisasi organik ukuran kerja yang dominan adalah Komitmen dan Prestasi


Bagaimana Lingkungan organisasi akan mempengaruhi organisasi? Manakah dari tipe struktur organisasi yang tepat untuk menjawab lingkungan tertentu? Semuanya dapat dilihat dari Teori berikut:

  • Lingkungan Placid lebih tepat dijawab dengan organisasi yang mekanistik
  • Lingkungan Turbulent lebih efektif dengan organisasi yang Organik Sedangkan 
  • Lingkungan Disturbed Reactive lebih tepat dijawab oleh struktur organisasi yang mix antara mekanistik dan organik.

Jika diketahui sebuah perusahaan mempunyai lingkungan yang turbulent dan ternyata perusahaan tersebut memiliki struktur organisasi yang mekanistik, maka yang harus dilakukan adalah perubahan dari organisasi yang mekanistik menjadi organisasi organik. Caranya yaitu dengan merubah dimensi-dimensi struktur organisasi dari mulai pembagian tugas sampai dengan ukuran kinerja. Misalkan dimensi pembagian tugas pada organisasi yang mekanistik yang sentralisasi dirubah menjadi organisai dengan struktur yang lebih desentralisasi, dimana kewenangan yang tadinya hanya ada dipusat/ top manajemen menjadi organisasi yang lebih memberikan otorisasi pada divisi atau bawahan dengan adanya pendelegasian wewenang. Dengan adanya pendelegasian wewenang ini diharapkan mampu membangun kreatifitas divisi-divisi atau karyawan-karyawan dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungan organisasi dan menjawab perubahan yang cepat pada lingkungan turbulent.

No comments:

Post a Comment