Ada
beberapa definisi mengenai manajemen yang diberikan oleh para ahli. Robbins
dan Coulter (1999) menyebutkan manajemen adalah proses pengkoordinasian dan
pengintegrasian kegiatan-kegiatan kerja agar diselesaikan secara efektif dan
efisien melalui orang lain. 2 kata penting yang saling terkait di sini adalah
pengkoordinasian orang lain dan efektif efisien. Pengkoordinasian orang lain
artinya melibatkan orang lain, sedangkan efektif dan efisien untuk menunjukkan
berdaya guna dan berhasil guna. Pengkoordinasian orang lain tidak berarti kegiatan
tidak dapat dilakukan sendiri, hanya saja dalam pertimbangan efektifitas dan
efisiensi, perlu pelibatan orang lain. Lalu untuk dapat tercapai secara optimal
pelibatan tersebut, perlu dikelola atau ada proses atau upaya pengkoordinasian
yang disebut manajemen.
Ahli-ahli lain juga memberikan definisi yang kurang lebih sama.
Gibson, Donelly, dan Ivancevich (1996) menyebutkan manajemen adalah proses yang dilakukan seorang
atau beberapa orang untuk mengkoordinasikan aktifitas orang lain untuk mencapai
hasil-hasil yang tidak dapat dicapai oleh orang itu sendiri. Follet dalam
Stoner dan Wankel (1986), menyebutkan bahwa manajemen adalah seni untuk melakukan sesuatu
melalui orang lain. Kemudian Siagian dalam
Dadang dan Sylvana (2007)
mengemukakan bahwa manajemen adalah kemampuan atau keterampilan
untuk memperoleh sesuatu dalam rangka pencapaian tujuan melalui orang lain.
Manajemen merupakan suatu ilmu dan juga suatu seni.
Sebagai suatu ilmu, manajemen harus memiliki landasan keilmuan yang
kokoh. Sebagai seni, maka manajemen dipraktekkan berdasarkan keterampilan
yang diterapkan untuk mencapai hasil yang diinginkan. Dari batasan-batasan
tersebut, dapat dikatakan bahwa manajemen adalah ilmu dan seni yang mempelajari
bagaimana mengelola manusia melalui orang lain.
No comments:
Post a Comment